Mukhlis, S.Ag (tiga dari Kiri) bersama beberapa guru PAI 
Aceh Singkil, sesaat sebelum acara dimulai.
Sehari setelah pelaksanaan UASBN PAI, Senin (17/4), Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Aceh Singkil mengadakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Gunung Meriah, Selasa, (18/4) dipimpin langsung oleh Mukhlis, S.Ag, ketua MGMP PAI Aceh Singkil.
Mukhlis menyebut, salah satu tujuan kegiatan tersebut adalah untuk mengoreksi LJK PAI yang telah dikerjakan siswa tingkat SMP.
Pantauan al-Fata, sampai pukul 17.30 WIB, kegiatan belum juga usai. mengingat ada beberapa sekolah yang belum diperiksa, MGMP dilanjutkan hari ini, Rabu (19/4).

Berikut beberapa Foto Kegiatan MGMP.



Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMP Safinatussalamah berjalan lancar. Ujian ini diikuti oleh seluruh siswa kelas akhir, SMP Safinatussalamah. Dalam kegiatan ini, siswa dibagi ke dalam 4 ruang, dengan masing-masing ruang terdiri 20 orang siswa.  (az)
Hari masih gelap, ketika seorang pemuda tegap mulai memasuki pekarangan sebuah sederhana. Ia berjalan sempoyongan, memasuki rumah. Aroma mulutnya tercium bau alcohol menyengat. Rumah itu berlantaikan tanah berukuran empat kali empat terbuat dari tepas, beratapkan daun rumbia, peninggalan orang tuanya. Pekerangannya yang dipenuhi dengan ilalang dan rerumputan liar, pertanda tidak pernah dibersihkan. Di sebelah barat terdapat bunga kembang sepatu, yang sudak tidak tertata lagi.
Ube, nama pemuda itu. Sudah tiga bulan ia tinggal sendiri di rumah itu, lantaran ibunya yang sehari-hari menemaninya telah meninggal dunia. Sejak itu, Ube hidup sebatang kara. Hidup serba tidak menentu. Makan tidak jelas, pulang menjelang pagi dan kembali pergi meninggalkan rumah menjelang sore. Sepanjang hari ia hanya menghabiskan waktu di atas tempat tidur, beralaskan tikar pandan yang dianyam.
***
“Sudah tiga bulan ini dia begitu. Semakin tidak terurus. Makan tidak jelas, tidur tidak menentu. Dia jarang bergaul dengan masyarakat sini. Dia pulang tengah malam. Sore baru bangun. Dahbangun dia pergi lagi” kata Ratni, tetangga Ube.
Menurut Ratni, semasa ibunya masih hidup, di rumah selalu tersedia makanan untuk Ube, walau hanya nasi putih, ditambah sepotong ikan asin bakar dengan setangkai cabai merah. Ratni tahu persis sebab ia sering menemani ibunya Ube. Setelah ibunya meninggal, Ratni tidak tahu dimana Ube makan.
“Kadang kami kasihan sama dia, kami ga tahu diaman dia makan, minum atau mandi. Mau bantu tapi gimana gitu…” kata Ratni.
Ratni merupakan tetangga Ube. Semasa ibu Satinah, (ibunya Ube) masih hidup, Ratni sering membelikan obat kepada Bu Satinah. Ratni juga sering menemani Bu Satinah berobat. Sesekali membantu menyelesaikan pekerjaan rumah.  Perempuan 39 tahun ini tahu, meskipun Bu Satinah punya Ube, namun Bu Satinah seperti sebatangkara. Ube datang menjelang pagi. Kadang-kadang malah tidak datang. Pernah selama 3 minggu Ube tidak pulang ke Rumah. Besoknya dua orang berbadan tegap mengaku dari Kepolisian datang ke rumah bu Satinah menanyakan keberadan Ube. Namun karena Bu Satinah sakit, sang polisi kembali pulang.
***
Bersambung…
Para pengunjng budiman, saat ini link download belum tersedia. dalam waktu yang tidak terlalu lama, kami akan mengupayakan halaman ini terisi. Terima kasih atas kunjungan anda.
Bu Guru: “Anak-anak. Siapa yang mau masuk surga?”
Anak-anak: (Dengan serempak) “Sayaa!”
Mukidi: (Lagi duduk di belakang hanya diam saja).
Bu Guru: “Siapa yang mau masuk neraka?”
Anak-anak: “Tidak mauu!”
Mukidi: (Tetap diam saja).
Bu guru: (Mendekat) “Mukidi, kamu mau masuk surga atau neraka?”
Mukidi: “Tidak kedua-duanya Bu Guru.”
Bu Guru: “Kenapa?”
Mukidi: “Habis waktu ayah saya mau meninggal, beliau berpesan. Mukidi, apapun yang terjadi kamu harus masuk TENTARA.
Kuikuti sudah langkah kaki ini
Membawaku ke lorong-lorong tak berujung
Namun, selalu kudengar sang pelita memanggilku
Dengan untaiannya menuntunku

Karena pelita ku keluar dari lorong
Karena pelita kuraih cita-cita
Pelita yang kian nyata

Dia guruku pelita.
Buletin Al-Fata merupakan buletin online yang dikeluarkan SMP Safinatussalamah. Buletin ini menyajikan informasi terkati dunia pendidikan khususnya yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam. Saat ini belum banyak informasi yang bisa dimuat, karena masih dalam tahap pengembanngan,
Copyright © 2013 BULETIN ALFATA